Menyimpan Barang Yang Takterpakai


Mungkin barangkali kita tidak pernah melakukan korupsi uang di kantor, tidak melakukan praktek riba, tidak menipu dalam berbisnis, tidak mengurangi takaran dan timbangan dalam jual beli, tidak pernah mengambil barang orang lain walau hanya satu tusuk gigi, tidak pernah menjalankan praktek pungli, sogok menyogok, tapi ada satu hal yang barangkali kita abaikan, padahal ia termasuk perkara yang akan dihisab. Apakah itu?
Barang-barang yang tidak terpakai itu akan ada hisabnya di hari kemudian. Misalnya pakaian, perabot, kendaraan dll. Astaghfirullah…Kadang banyak pakaian yang hanya sesekali dipakai. Ada kaos kaki satu lusin persediaan kalau susah nyari kaos kaki. Ada sepatu sampe selusin. Ada sendal selemari, ada tas segudang.
Ada perabot yang tersimpan apik dikardusnya, masih segelan, tak pernah dipakai dan tak ada rencana dipakai. Ada gamis-gamis satu lemari. Ada baju pesta yg entah kapan dipakai. Ada Tupperware dua etalase gak ke pakai. Ada…… Ada…….dll
Yang kita pakai dan kita sedehkahkan itulah yang bermanfaat..! Yang simpanan atau koleksi2 yg gak kepakai kelak akan di Hisab dan akan menyusahkan diri kita sendiri. Karena semua yg dibeli berawal dari nafsu..! Nafsu ingin mempunyai ini itu. Liat punya orang pengen beli juga. Walau gak berguna bagi diri kita. 
Lihatlah bagaimana orang yang sudah mati pun sampai memohon untuk dibangkitkan kembali agar bisa sedekah. Karena dia merasakan betapa beratnya beban hisab atas harta yang disimpan, dan ia juga melihat betapa besarnya pahala dari sedekah yang ia amalkan, “Dan infaqkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepada kalian sebelum DATANG KEMATIAN kepada salah seorang di antara kamu; kemudian ia berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku DAPAT BERSEDEKAH dan aku termasuk ORANG-ORANG YANG SHALIH?” (QS. Al Munafiqun: 10)
Jadikan ini renungan, muhasabah untuk diri sendiri. Juga pengingat untuk orang-orang yang kita sayangi. Harta yang kita simpan adalah harta milik ahli waris kita. Sedangkan harta sejati kita yang akan menemani sampai kubur adalah harta yang kita sedekahkan. Mari kita mulai sedekahkan atau hadiahkan koleksi pakaian lama kita yang masih layak pakai, atau barang-barang koleksi yang masih bisa digunakan manfaatnya, kepada orang lain yang membutuhkan, “Saling memberi hadiahlah kalian, maka kalian akan saling mencintai dan akan hilang kebencian.” (HR. Imam Malik)

Komentar

Postingan populer dari blog ini